Sabtu, 10 Januari 2015

Ciri-ciri HIV

Ciri-ciri HIV pada penderita yang baru terinfeksi biasanya belum jelas. Kenapa? Karena sistem kekebalan tubuhnya masih berfungsi dengan baik. Kita tahu bahwa virus HIV menyerang sel CD4 yang merupakan sel utama dalam system kekebalan tubuh manusia.

Ciri-ciri HIV tidak selalu kelihatan

Namun, pada stadium awal yaitu tiga tahun pertama, belum banyak sel CD4 yang dihancurkan oleh virus. Itulah sebabnya ciri-ciri HIV belum kelihatan. Ya, walaupun begitu, orang yang terinfeksi HIV sudah mampu menulari orang lain, baik lewat hubungan seksual maupun lewat jarum suntik yang dipakai bersama.
Walaupun ciri-ciri HIV belum kelihatan, dalam 2-12 minggu setelah infeksi, pasien bisa diperiksa lewat tes laboratorium untuk mengetahui positif atau tidaknya pasien tersebut dengan HIV. Periode sejak terinfeksi pertama kali virus HIV sampai bisa dipastikan di laboratorium disebut sebagai periode jendela (window period)
Ciri-ciri HIV yang sering muncul, walaupun tidak spesifik, pada periode jendelah ini adalah demam, pembesaran kelenjar getah bening, keringat di malam hari, ruam kulit, sakit kepala, dan batuk. Dalam tiga tahun pertama, sebagian kecil pasien masuk ke tahap AIDS. 50 persen pasien masuk ke tahap AIDS pada 10 tahun pertama. Dan hampir semua pasien akan masuk ke tahap AIDS setelah 13 tahun terinfeksi HIV.

Ciri-ciri HIV yang parah

Di sini bisa muncul dengan jelas ciri-ciri HIV/AIDS yang parah. Karena daya tahan tubuh yang turun drastis dan bersifat permanen, timbul multi penyakit pada tubuh pasien.

Penyakit tersebut antara lain kandidiasis mulut yang dapat menyebar ke esofagus, radang paru karena Pneumocystis carinii, radang paru karena mikobakterium atipik, atau toksoplasmosis otak. Bila pasien  terserang Mycobacterium tuberculosis, penyakitnya akan berjalan berat dengan kelainan luas pada paru dan otak. Pasien sering juga menderita diare berulang.

Artikel menarik lain:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar